Aplikasi-aplikasi Hubungan Nilai Uang Terhadap Waktu
5.
Aplikasi-aplikasi Hubungan Nilai Uang Terhadap Waktu
5.1.
Tingkat pengembalian minimum
Para tingkat
pengembalian (RRR) adalah komponen dalam banyak metrik dan perhitungan yang
digunakan di perusahaan keuangan dan penilaian ekuitas. Ini lebih dari
sekadar mengidentifikasi pengembalian investasi, dan faktor risiko sebagai salah
satu pertimbangan utama untuk menentukan kembali potensial. Tingkat
pengembalian yang dibutuhkan juga menetapkan kembali minimal investor harus
menerima, mengingat semua pilihan lain yang tersedia dan struktur modal
perusahaan. Untuk menghitung tingkat yang diperlukan, Anda harus melihat
faktor-faktor seperti kembali dari pasar secara keseluruhan, tingkat Anda bisa
dapatkan jika Anda mengambil tanpa resiko (yang tingkat bebas
risiko pengembalian ), danvolatilitas saham atau
biaya keseluruhan pendanaan proyek tersebut. Di sini kita memeriksa metrik
ini secara rinci dan menunjukkan cara menggunakannya untuk menghitung kembali
potensi investasi Anda.
Diskon Model
Salah satu penggunaan penting dari tingkat pengembalian yang diperlukan adalah diskon sebagian besar jenis model arus kas dan beberapa teknik nilai relatif. Diskon berbagai jenis arus kas akan menggunakan tarif sedikit berbeda dengan maksud yang sama - menemukan nilai sekarang bersih .
Penggunaan umum dari tingkat pengembalian yang diperlukan meliputi:
Menghitung nilai sekarang dari pendapatan dividen untuk tujuan mengevaluasi harga saham
Salah satu penggunaan penting dari tingkat pengembalian yang diperlukan adalah diskon sebagian besar jenis model arus kas dan beberapa teknik nilai relatif. Diskon berbagai jenis arus kas akan menggunakan tarif sedikit berbeda dengan maksud yang sama - menemukan nilai sekarang bersih .
Penggunaan umum dari tingkat pengembalian yang diperlukan meliputi:
Menghitung nilai sekarang dari pendapatan dividen untuk tujuan mengevaluasi harga saham
Menghitung nilai
sekarang dari arus kas operasi bebas
Ekuitas, utang dan
ekspansi perusahaan keputusan dibuat dengan menempatkan nilai pada kas periodik
diterima dan mengukur itu terhadap kas yang dibayarkan. Tujuannya adalah
untuk menerima lebih dari apa yang Anda bayar. Di perusahaan keuangan,
fokusnya adalah pada biaya proyek pendanaan dibandingkan untuk mengembalikan;
dalam ekuitas, fokusnya adalah pada pengembalian yang diberikan dibandingkan
dengan resiko yang diambil pada.
Ekuitas dan Utang
Ekuitas dan Utang
Dalam ekuitas
tingkat pengembalian yang diperlukan digunakan dalam berbagai
perhitungan. Misalnya model yang diskon
dividen menggunakan RRR untuk diskon pembayaran berkala dan menghitung
nilai saham. Menemukan tingkat pengembalian dapat dilakukan dengan
menggunakan model penentuan
harga aset modal (CAPM).
CAPM akan
mengharuskan Anda menemukan input tertentu:
risk free rate
(RFR)
pengembalian yang
diharapkan pasar.
Mulailah dengan
perkiraan tingkat bebas risiko. Anda bisa menggunakan saat ini yield to maturity dari 10
tahun RUU T- - katakanlah
itu 4%.
Kemudian, mengambil
premi risiko pasar diharapkan untuk saham ini. Hal ini dapat memiliki
berbagai perkiraan. Sebagai contoh, bisa berkisar antara 3% sampai 9%,
berdasarkan faktor-faktor seperti risiko bisnis , risiko likuiditas , risiko keuangan . Atau,
Anda hanya dapat memperoleh dari sejarah kembali pasar tahunan. Mari kita
gunakan 6%, daripada salah satu dari nilai-nilai ekstrim. Seringkali,
return pasar akan diestimasi dengan broker, dan Anda hanya dapat mengurangi
tingkat bebas risiko.
Dividen Diskon Pendekatan
Seorang investor
juga bisa menggunakan model dividen diskon, juga dikenal sebagai model pertumbuhan
Gordon . Dengan menemukan harga saham saat ini, pembayaran dividen
dan perkiraan tingkat pertumbuhan dividen, Anda dapat mengatur ulang rumus
menjadi:
k = (D / S) + g
|
Dimana:
k = tingkat
pengembalian
D = dividen
pembayaran (diharapkan akan dibayar tahun depan)
S = nilai saham
saat ini (jika menggunakan biaya saham biasa baru yang diterbitkan Anda akan
perlu untuk dikurangi biaya flotasi )
g = tingkat
pertumbuhan dividen
Sekali lagi,
penting untuk dicatat bahwa perlu ada beberapa asumsi, khususnya pertumbuhan
terus dividen pada laju yang konstan.
Diperlukan Rate of Return dalam Corporate Finance
Keputusan investasi
tidak terbatas pada saham; setiap uang waktu adalah mempertaruhkan untuk
sesuatu seperti ekspansi atau kampanye pemasaran analis dapat melihat kembali
pengeluaran-pengeluaran minimal permintaan. Jika proyek ini akan
memberikan pengembalian yang lebih rendah daripada proyek-proyek potensial
lainnya, maka tidak akan dilakukan. Faktor-faktor lain masuk ke keputusan
ini, seperti sumber daya risiko, waktu cakrawala dan tersedia, antara lain,
tetapi tingkat pengembalian yang diperlukan adalah dasar untuk memutuskan
antara beberapa investasi. Ketika melihat sebuah keputusan investasi di
perusahaan keuangan, tingkat pengembalian yang dibutuhkan secara keseluruhan
akan menjadi biaya rata-rata
tertimbang modal (WACC).
Struktur Modal
WACC adalah biaya pembiayaan proyek-proyek baru didasarkan pada bagaimana sebuah perusahaan adalah terstruktur. Jika sebuah perusahaan adalah utang 100% maka akan mudah: hanya menemukan bunga atas utang yang diterbitkan dan menyesuaikan pajak (karena bunga dikurangkan dari pajak). Pada kenyataannya, sebuah perusahaan jauh lebih kompleks. Menemukan biaya sebenarnya modal memerlukan perhitungan yang didasarkan pada kombinasi sumber. Beberapa bahkan akan berpendapat bahwa, di bawah asumsi tertentu, struktur modal tidak relevan, seperti diuraikan dalam teorema Modigliani-Miller .
5.2.
Net Present Value
Net Present Value (NPV) tentu tidak asing lagi bagi kalangan
perusahaan – perusahaan besar. Perhitungan keuangan dengan menggunakan Net
Present Value (NPV) ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan model analisa
Break Event Point, hanya saja variabel yang digunakan untuk perhitungan ini
berbeda sekali.
Net Present Value
(NPV) ialah penilaian keuangan bersih yang ada di perusahaan setelah dikurangi
oleh biaya lainnya sehingga nilai pertambahan atau kekurangan uang perusahaan
yang ada ini dapat dijadikan acuan untuk menilai layak tidaknya keuangna
perusahaan.
Dengan kata lain,
penilaian yang dilakukan untuk Net Present Value (NPV) ini bersifat aliran kas
keuangan yang bersih.
Pengertian Net
Present Value (NPV)
Kegiatan perhitungan Net Present Value (NPV) di suatu perusahaan perlu dilakukan oleh tenaga keuangan perusahaan yang berkompeten didalamnya. Hal ini dikarenakan kesalahan hitung nilai yang ada dapat mempengaruhi tingkat besat kecilnya pendapatan laba yang ada di perusahaan.
Kegiatan perhitungan Net Present Value (NPV) di suatu perusahaan perlu dilakukan oleh tenaga keuangan perusahaan yang berkompeten didalamnya. Hal ini dikarenakan kesalahan hitung nilai yang ada dapat mempengaruhi tingkat besat kecilnya pendapatan laba yang ada di perusahaan.
Net Present Value
(NPV) bisa dihubungkan dengan dana perusahaan yang mengalami penjumlahan ketika
dana yang ada sudah tidak bercampur dengan dana investasi.
Hal ini dapat
dikaitkan dengan total modal bersih yang didapatkan oleh perusahaan dengan
ditambahkan laba yang bersih.
Untuk itulah, Net
Present Value (NPV) diartikan sebagai analisa keuangan yang digunakan untuk
menentukan layak tidaknya usaha yang dilakukan oleh perusahaan dilihat melalui
nilai sekarang dari arus kas bersih yang akan diterima oleh perusahaan yang
bersangkutan dibandingkan dengan nilai sekarang dari modal investasi yang
dikeluarkan perusahaan. Inilah analisa keuangan perusahaan yang dikaji menurut
pengeluaran investasi yang dilakukan oleh perusahaan.
Simulasi
Perhitungan Net Present Value (NPV)
Selain pengertian Net Present Value (NPV) yang daoat anda simak di atas, tentunya anda dapat melihat sekaligus cara perhitungan Net Present Value (NPV) yang ada di perusahaan.
Selain pengertian Net Present Value (NPV) yang daoat anda simak di atas, tentunya anda dapat melihat sekaligus cara perhitungan Net Present Value (NPV) yang ada di perusahaan.
Hal ini dikarenakan
perhitungan Net Present Value (NPV) tidak bisa langsung ditentukan dengan
besaran dana yang ada melainkan harus melalui perhitungan menggunakan rumus
perhitungan keuangan tertentu. Nah, agar anda bisa melakukan perhitungan
keuangan perusahaan dengan menggunakan Net Present Value (NPV) ini maka anda
perlu menyimak secara jelas simulasi perhitungan dana perusahaan berikut ini
yaitu :
Misalnya :
perusahaan A merupakan perusahaan produksi yang sudah beroperasi selama satu
tahun. Kemudian selama proses produksi tersebut, perusahaan telah melakukan
pencatatan dana yang ada di laporan kas laba rugi. Menurut laporan data kas
laba rugi tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan A memiliki kas bersih
sebesar Rp. 10.000.000.
Sedangkan, data
lainnya yang ada di laporan tersebut antara lain yaitu besaran dana investasi
perusahaan yaitu sebesar Rp. 7.000.000. Dengan besaran kedua dana ini maka
dapat diketahui nilai Net Present Value (NPV) yang dimiliki oleh perusahaan A.
Cara perhitungannya cukup mudah yaitu dengan mengkurangkan nilai kas bersih
dengan nilai investasi yang telah dikeluarkan. Berikut simulasi perhitungan Net
Present Value (NPV) di perusahaan tersebut yakni :
Nilai Net Present
Value (NPV) = (nilai kas bersih) – (nilai investasi perusahaan)
= Rp. 10.000.000 – Rp 7.000.000
= Rp. 3.000.000
= Rp. 10.000.000 – Rp 7.000.000
= Rp. 3.000.000
Penentuan nilai Net
Present Value (NPV) ini dapat dilihat dengan ketentuan berikut :
– Nilai Net Present Value (NPV) > 0 merupakan penilaian usaha perusahaan layak untuk dilaksanakan
– Nilai Net Present Value (NPV) < 0 merupakan penilaian usaha perusahaan yang tidak layak untuk dilaksanakan
– Nilai Net Present Value (NPV) > 0 merupakan penilaian usaha perusahaan layak untuk dilaksanakan
– Nilai Net Present Value (NPV) < 0 merupakan penilaian usaha perusahaan yang tidak layak untuk dilaksanakan
5.3.
Future Worth Value
Future
worth analysis (analisis nilai masa depan) didasarkan pada nilai
ekuivalensi semua arus kas masuk dan arus kas keluar di akhir periode analisis
pada suatu tingkat pengembalian minimum yang diinginkan (MARR). Oleh karena
tujuan utama dari konseptime value of money adalah untuk memaksimalkan
laba masa depan, informasi ekonomis yang diperoleh dari analisis ini sangat
berguna dalam situasi-situasi keputusan investasi modal.
Hasil
FW alternative sama dengan PW, dimana FW = PW (F/P,i%,n). Perbedaan dalam nilai
ekonomis yang dihasilkan bersifat relative terhadap acuan waktu yang digunakan
saat ini atau masa depan. Untuk alternatif tunggal, jika diperoleh nilai FW ≥ 0
maka alternatif tersebut layak diterima. Sementara untuk situasi dimana
terdapat lebih dari satu alternatif, maka alternatif dengan FW terbesar
merupakan alternatif yang paling menarik untuk dipilih. Pada situasi dimana
alternatif yang ada bersifat independent, dipilih semua alternatif
yang memiliki FW ≥ 0.
Analisis
Terhadap Alternatif Tunggal
Contoh:
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan peralatan baru seharga Rp.
30.000.000. Dengan peralatan baru akan diperoleh penghematan sebesar Rp.
1.000.000 per tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan itu
memiliki nilai jual Rp. 40.000.000. Jika tingkat suku bunga 12% per tahun dan
digunakan future worth analysis, apakah pembelian peralatan baru tersebut
menguntungkan?
Penyelesaian:
FW
= 40000000 + 1000000(F/A,12%,8) – 30000000(F/P,12%,8)
NPV
= 40000000 + 1000000(12,29969) – 30000000(2,47596)
NPV
= -21.979.110
Oleh
karena NPV yang diperoleh < 0 maka pembelian peralatan baru tersebut tidak
menguntungkan.
Usia
Pakai Sama dengan Periode Analisis
Jika
terdapat lebih dari satu alternatif usia pakai yang sama, analisis keputusan
dapat dilakukan menggunakan periode analisis yang sama dengan usia pakai
alternatif.
Contoh:
Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan
tahunannya. Dua alternatif mesin dengan usia pakai masing-masing 8 tahun
ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin
|
Harga Beli (Rp.)
|
Keuntungan per Tahun
(Rp.)
|
Nilai Sisa di Akhir
Usia Pakai (Rp.)
|
|
X
|
2500000
|
750000
|
1000000
|
|
Y
|
3500000
|
900000
|
1500000
|
Menggunakan
tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
Mesin
X:
FW
X = 750000(F/A,15%,8) + 1000000 – 2500000(F/P,15%,8)
FW
X = 750000(13,72682) + 1000000 – 2500000(3,05902)
FW
X = 3647565
Mesin
Y
FW
Y = 900000(F/A,15%,8) + 1500000 – 3500000(F/P,15%,8)
FW
Y = 900000(13,72682) + 1500000 – 3500000(3,05902)
FW
Y = 3147568
Kesimpulan:
pilih mesin X.
Usia
Pakai Berbeda dengan Periode Analisis
Sama
dengan Present Worth Analysis. Dalam situasi ini dapat digunakan asumsi
perulangan atau asumsi berakhir bersamaan, tergantung pada masalah yang
dihadapi.
Contoh:
Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan
tahunannya. Dua alternatif mesin ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin
|
Usia Pakai (Tahun)
|
Harga Beli (Rp.)
|
Keuntungan per Tahun
(Rp.)
|
Nilai Sisa di Akhir
Usia Pakai (Rp.)
|
|
X
|
8
|
2500000
|
750000
|
1000000
|
|
Y
|
16
|
3500000
|
900000
|
1500000
|
Dengan
tingkat suku bunga 15% per tahun. Tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
Mesin
X
FW
X = 750000(F/A,15%,16) + 1000000 + 1000000(P/F,15%,8) – 2500000(F/P,15%,8) –
2500000(F/P,15%,16)
FW
X = 750000(55,71747) + 1000000 + 1000000(3,05902) – 2500000(3,05902) –
2500000(9,35762)
FW
X = 14805463
Mesin
Y
FW
Y = 900000(F/A,15%,16) + 1500000 – 3500000(F/P,15%,16)
FW
Y = 900000(55,71747) + 1500000 – 3500000(9,35762)
FW
Y = 18894053
FW
mesin Y, Rp. 18.894.053, lebih besar dari FW mesin X, Rp. 14.805.463, maka
pilih mesin Y.
5.4.
Annual Worth Value
Annual
worth analysis (analisis nilai tahunan) didasarkan pada konsep ekuivalensi
dimana semua arus kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan dalam sederetan
nilai uang tahunan yang sama besar pada suatu tingkat pengembalian minimum yang
diinginkan (minimum attractive rate of return – MARR)
Hasil
AW alternatif sama dengan PW dan FW, dimana AW = PW(A/P,i,n) dan AW =
FW(A/F,i,n). Dengan demikian, AW dari setiap alternatif dapat dihitung juga
dari nilai-nilai ekuivalen lainnya. Nilai AW alternatif diperoleh dari
persamaan:
AW
= R – E – CR
Dimana:
R
= revenues (penghasilan atau penghematan ekuivalen tahunan)
E
= expences (pengeluaran ekuivalen tahunan)
CR
= capital recovery (pengembalian modal)
Untuk
alternatif tunggal, jika diperoleh nilai AW ≥ 0 maka alternatif tersebut layak
diterima. Sementara untuk situasi dimana terdapat lebih dari satu alternatif,
maka alternatif dengan NPV terbesar merupakan alternatif yang paling menarik
untuk dipilih. Pada situasi dimana alternatif yang ada
bersifat independent, dipilih semua alternatif yang memiliki AW ≥ 0.
Capital
Recovery
Capital
recovery suatu alternatif ialah nilai seragam tahunan yang ekuivalen
dengan modal yang diinvestasikan. Beberapa persamaan yang dapat digunakan untuk
menghitung CR adalah:
CR
= I(A/P,i,n) – S(A/F,i,n)
CR
= (I – S)(A/F,i,n) + I(i)
CR
= (I – S)(A/P,i,n) + S(i)
Dimana:
I
= investasi awal alternatif
S
= nilai sisa di akhir usia pakai
n
= usia pakai alternatif
Analisis
Terhadap Alternatif Tunggal
Contoh:
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan peralatan baru seharga Rp.
30.000.000. Dengan peralatan baru akan diperoleh penghematan sebesar Rp.
1.000.000 per tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan itu
memiliki nilai jual Rp. 40.000.000. Jika tingkat suku bunga 12% per tahun dan
digunakan annual worth analysis, apakah pembelian peralatan baru tersebut menguntungkan?
Penyelesaiannya:
AW
= 40000000(A/F,12%,8) – 30000000(A/P,12%,8) + 1000000
AW
= 40000000(0,08130) – 30000000(0,20130) + 1000000
AW
= -1787000
Oleh
karena AW yang diperoleh < 0, maka pembelian peralatan baru tidak
menguntungkan.
Usia
Pakai Semua Alternatif Sama
Contoh:
Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan
tahunannya. Dua alternatif mesin dengan usia pakai masing-masing 8 tahun
ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin
|
Harga Beli (Rp.)
|
Keuntungan per Tahun
(Rp.)
|
Nilai Sisa di Akhir
Usia Pakai (Rp.)
|
|
X
|
2500000
|
750000
|
1000000
|
|
Y
|
3500000
|
900000
|
1500000
|
Menggunakan
tingkat suku bunga 15% per tahun, tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
Mesin
X
AW
X = 1000000(A/F,15%,8) – 2500000(A/P,15%,8) + 750000
AW
X = 1000000(0,07285) – 2500000(0,22285) + 750000
AW
X = 265725
Mesin
Y
AW
Y = 1500000(A/F,15%,8) – 3500000(A/P,15%,8) + 900000
AW
Y = 1500000(0,07285) – 3500000(0,22285) + 900000
AW
Y = 229300
AW
mesin X, Rp. 265.725, lebih besar daripada AW mesin Y, Rp.229.300. Pilih mesin
X.
Usia
Pakai Alternatif Berbeda
Pada
situasi dimana terdapat usia pakai alternatif yang berbeda-beda, perhitungan
setiap alternatif cukup dilakukan pada satu siklus usia pakai saja. Hal ini
lebih memudahkan karena tidak perlu dicari kelipatan persekutuan terkecil dari
usia alternatif.
Contoh:
Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan
tahunannya. Dua alternatif mesin ditawarkan kepada perusahaan:
Mesin
|
Usia Pakai (Tahun)
|
Harga Beli (Rp.)
|
Keuntungan per Tahun
(Rp.)
|
Nilai Sisa di Akhir
Usia Pakai (Rp.)
|
|
X
|
8
|
2500000
|
750000
|
1000000
|
|
Y
|
9
|
3500000
|
900000
|
1500000
|
Dengan
tingkat suku bunga 15% per tahun. Tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian:
Mesin
X
AW
X = 750000 – 2500000(A/P,15%,8) + 1000000(A/F,15%,8)
AW
X = 750000 – 2500000(0,22285) + 1000000(0,07285)
AW
X = 265725
Mesin
Y
AW
Y = 900000 – 3500000(A/P,15%,9) + 1500000(A/F,15%,9)
AW
Y = 900000 – 3500000(0,20957) + 1500000(0,05957)
AW
Y = 255860
AW
mesin X, Rp. 265.725, lebih besar dibanding AW mesin Y, Rp. 255.860. Untuk itu
pilih mesin X.
Periode
Analisis Tak Terhingga
Pada
situasi dimana periode analisis tak hingga, nilai tahunan dari besarnya
investasi dapat dihitung menggunakan persamaan:
A
= P(A/P,i,∞) = Pi
Jika
aliran kas masuk dan keluar diperkirakan memiliki siklus berulang dengan nilai
yang sama sampai waktu tak terhingga, perhitungan untuk mendapatkan nilai
tahunan dapat dilakukan hanya pada satu siklus saja.
Contoh:
Bandingkan tiga alternatif berikut menggunakan tingkat suku bunga 10% per
tahun. Pilih alternatif terbaik.
1
|
2
|
3
|
|
Investasi Awal (Rp.)
|
1000000
|
1500000
|
2000000
|
Keuntungan Tahunan
(Rp.)
|
100000
|
250000
|
500000
|
Usia Pakai (Tahun)
|
∞
|
14
|
9
|
Alternatif
B dan C menggunakan asumsi perulangan dengan konsekuensi ekonomi yang selalu
sama.
Penyelesaian:
Alternatif
A:
AW
A = 150000 – 1000000(A/P,10%,∞)
AW
A = 150000 – 1000000(0,10)
AW
A = 50000
Alternatif
B:
AW
B = 250000 – 1500000(A/P,10%,14)
AW
B = 250000 – 1500000(0,13575)
AW
B = 46375
Alternatif
C:
AW
C = 500000 – 2000000(A/P,10%,9)
AW
C = 500000 – 2000000(0,17364)
AW
C = 152720
Kesimpulan:
pilih alternatif C.
5.5.
Internal Rate of Return
Internal Rate of
Return (IRR) didefinisikan sebagai tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah
nilai sekarang dan aliran kas yang diharapkan akan diterima, sama dengan jumlah
nilai sekarang dan penerima modal. Investasi itu dikatakan layak untuk diputuskan (visible)
apabila:
NPV kas masuk = NPV kas keluar
IRR = Laba / Modal Sendiri x 100 %
NPV kas masuk = NPV kas keluar
IRR = Laba / Modal Sendiri x 100 %
5.6.
External Rate of Return
Dimana e =MARR
Bila i’ ≥ MARR (diterima begitu juga sebaliknya)
Contoh kasus
Sebuah investasi sebesar $10,000 dapat ditanamkan pada sebuah proyek yang akan memberikan penerimaan tahunan $5,310 selama 5 tahun dan mempunyai nilai sisa $2,000. Pengeluaran tahunan $3,000 untuk operasi dan pemeliharaan. Perusahaan akan menerima proyek apapun yang memberikan “hasil” 10% atau lebih sebelum dikurangi pajak. e = MARR = 20%/tahun. Berdasarkan metode ERR apakah investasi tersebut layak dilakukan?
Penyelesaian
25,000 (F/P, i’%, 5) = 8,000 (F/A, 20%, 5) + 5,000
(F/P, i’%, 5) = 64,532.80/25,000 = 2.5813
i’% = 20.88%
Karena i’ > MARR, maka investasi layak dilakukan.
Bila i’ ≥ MARR (diterima begitu juga sebaliknya)
Contoh kasus
Sebuah investasi sebesar $10,000 dapat ditanamkan pada sebuah proyek yang akan memberikan penerimaan tahunan $5,310 selama 5 tahun dan mempunyai nilai sisa $2,000. Pengeluaran tahunan $3,000 untuk operasi dan pemeliharaan. Perusahaan akan menerima proyek apapun yang memberikan “hasil” 10% atau lebih sebelum dikurangi pajak. e = MARR = 20%/tahun. Berdasarkan metode ERR apakah investasi tersebut layak dilakukan?
Penyelesaian
25,000 (F/P, i’%, 5) = 8,000 (F/A, 20%, 5) + 5,000
(F/P, i’%, 5) = 64,532.80/25,000 = 2.5813
i’% = 20.88%
Karena i’ > MARR, maka investasi layak dilakukan.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar