Konsep-Konsep Biaya dan Lingkungan Ekonomi
1.1.
Pendekatan Terintegrasi
Pendekatan terintegrasi
digunakan untuk mengembangkan arus kas netto untuk altenatif proyek terpilih.
Kita akan mempergunakan istilah proyek menurut pekerjaan yang merupakan subjek
analisis. Pendekatan terintegrasi ini termasuk tiga komponen dasar,yaitu:
1. Struktur
Perincian Kerja (WBS = Work Breakdown Structure). WBS merupakan
teknik untuk mendefinisikar secara eksplisit, pada tingkat kesuksesan yang
rinci, elemen-elemen kerja proyek dan hubungan-hubungan antar mereka
(kadang-kadang disebut struktur elemen kerja).
2. Struktur
biaya dan penghasilan (klasifikasi). Penggambaran kategori dan elemen
biaya dan penghasilan yang akan diperkirakan dalam mengembangan arus kas.
3. Teknik-teknik
perkiraan (model). Model-model matematik terseleksi dipergunakan untuk
memperkirakan biaya dan penghasilan mendatang selama periode analisis.
Ketiga komponen dasar
tersebut, bersama dengan langkah-langkah prosedural terintegrasi, memberikan
pendekatan terorganisasi untuk mengembangkan arus kas untuk
alternatif-alternatif.
Pendekatan integrasikan
dimulai dengan deskripsi proyek dalam istilah WBS. Proyek WBS dipergunakan
untuk menjelaskan proyek dan tiap karakteristik lainnya yang direfleksikan
dalam biaya dan penghasilan akan datang yang diperkirakan untuk alternatif
tersebut (arus kas netto). Untuk memperkirakan biaya dan penghasilan akan
datang untuk suatu alternatif, perspektif (sudut pandang) dari arus kas
haruslah disusun. Selain itu, kita juga harus mendefinisikan garis dasar
perkiraan dan periode analisis. Pada umumnya, arus kas dikembangkan dari sudut
pandang si pemilik modal.
Arus kas netto untuk
suatu alternatif menyatakan apa yang diperkirakan terjadi pada biaya dan
penghasilan mendatang dari sudut pandang yang dipergunakan. Kemudian, perubahan
yang diperkirakan dalam biaya dan penghasilan tersebut dihubungkan dengan alternatif
yang relatif terhadap garis dasar secara konsisten juga dipergunakan untuk
seluruh alternatif yang akan diperbandingkan. Garis dasar ini dapat
didefinisikan dan diaplikasikan dalam 2 cara, yaitu :
1. Cara
pertama adalah dengan pendekatan penghasilan dan biaya total. Maksudnya adalah
alternatif tanpa perubahan dimasukkan secara eksplisit dalam kumpulan
alternatif dan biaya-biaya serta penghasilan-penghasilan total. Jika ketika
pendekatan garis dasar biaya dan penghasilan total dipergunakan, maka arus kas
netto untuk alternatif tanpa perubahan menyatakan biaya-biaya dan
penghasilan-penghasilan yang diproyeksikan dari alternatif terpilih lainnya
yang diperkirakan.
2. Cara
kedua adalah dengan pendekatan differensial. Pada pendekatan ini, arus kas
untuk alternatif tanpa perubahan didefinisikan sebagai nol, baik merupakan
salah satu atau tidak dari alternatif-alternatif yang dipilih. Arus kas untuk
tiap alternatif terpilih lainnya kemudian menyatakan perubahan-perubahan yang
diperkirakan dalam biaya dan perhasilan relatif terhadap keadaan sekarang.
Jika pendekatan garis
dasar perkiraan yang digunakan dalam kajian, maka pendekatan itulah yang harus
digunakan secara konsisten untuk seluruh alternatif. Kesalah yang sering
dilakukan adalah kesalahan mempergunakan kedua definisi garis dasar ketika
mengembangkan arus kas individual. Contohnya adalah pendekatan penghasilan dan
biaya total yang seharusnya dipergunakan pada biaya perawatan perkiraan untuk
alternatif yang tak berubah, tetapi pada alternatif lainnya, biaya-biaya ini
seharusnya diperkirakan dengan mempergunakan perbedaan-perbedaan dari
operasi-operasi saat ini.
2.2.
Teknik-teknik perkiraan Terpilih
Teknik-teknik perkiraan
yang didiskusikan dalam bagian ini dapat dipergunakan untuk perkiraan orde
besar dan beberapa perkiraan setengah rinci atau rencana
anggaran. Teknik-teknik ini sangat berguna dalam seleksi awal dari
alternatif-alternatif yang layak untuk analsis lebih lanjut dalam fasa desain
konseptual atau pendahuluan dari suatu proyek. Seringkali, model-model ini
dapat dipergunakan dalam fasa desain rinci dari suatu proyek untuk mengurangi
jumlah perkiraan teknis berdasarkan pada ongkos material, biaya-biaya standard
an informasi rinci lainnya. Teknik-teknik perkiraan terpilih yang akan dibahas
adalah teknik indeks, teknik satuan, teknik faktor, dan hubungan-hubungan
perkiraan.
2.2.1 Indeks
Biaya dan harga
bervariasi terhadap waktu dengan sejumlah alasan, termasuk kemajuan teknologi,
tersedianya tenaga kerja dan material serta inflasi. Indeks merupakan bilangan
tak berdimensi yang menunjukkan berapa biaya yang berubah terhadap waktu dengan
basis tahun dasar. Indeks memberikan cara yang tepat untuk mengembangkan
perkiraan biaya dan harga sekarang serta akan datang dari data yang tersedia.
(1)
di mana
k =
tahun referensi dimana biaya dan harga barang diketahui
n =
tahun dimana biaya atau harga diperkirakan (n>k)
Cn =
biaya atau harga yang diperkirakan dari barang dalam tahun n
Ck =
biaya atau harga barang dalam tahun referensi k
Persamaan tersebut juga
dinyatakan sebagai teknik rasio dari biaya dan harga perbaruan. Pada teknik
ini, biaya dan harga penjualan potensial suatu barang dapat diambil dari data
terdahulu dengan tahun dasar khusus dan diperbarui dengan satu indeks. Konsep
ini dapat diaplikasikan pada tingkat lebih rendah WBS untuk memperikirakan
biaya peralatan, material, dan tenaga kerja, sama halnya pada tingkat atas WBS
untuk memperkirakan biaya proyek total dari fasilitas baru, jembatan, dan
sebagainya.
2.2.2 Teknik Satuan
Teknik satuan meliputi
pemakaian ”faktor per satuan” yang dapat diperkirakan secara efektif, contohnya
adalah biaya modal dari pembangkit per kilowatt kapasitas, penghasilan per mil,
biaya perawatan per jam, dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut jika dikalikan
dengan satuan yang tepat akan memberikan perkiraan total dari biaya,
penghematan atau penghasilan.
2.2.3 Teknik Faktor
Teknik faktor merupakan
perluasan dari metode satuan, dalam strategi pembagian dasar, dimana satu
penjumlahan produk dari beberapa kuantitas atau komponen dan menambahkannya
untuk tiap komponen yang diperkirakan secara langsung adalah,
dimana;
C =
biaya yang diperkirakan
Cd =
biaya dari komponen terseleksi d yang diperkirakan secara langsung
fm =
biaya per satuan komponen m
Um =
jumlah satuan komponen m
Teknik faktor sangat
berguna ketika kekompleksan dari situasi perkiraan tidak memerlukan WBS tetapi
beberapa bagian berbeda dilibatkan.
2.2.4 Hubungan-hubungan
Perkiraan
Hubungan-hubungan
perkiraan biaya dan harga merupakan model matematis yang menjelaskan biaya
suatu barang (misalnya produk, barang, atau aktivitas) sebagai fungsi dari satu
atau lebih variabel bebas. Bermacam-macam teknik statistik atau matematis
lainnya dipergunakan untuk mengembangkan hubungan-hubungan perkiraan. Model
regresi linear sederhana dan regresi linear kelipatan yang merupakan standar
metode statistik untuk memperkirakan nilai variabel terikat sebagai fungsi dari
satu atau lebih variabel bebas.
a.Teknik Ukuran-Pangkat
Teknik ukuran pangkat,
yang seringkali dinyatakan sebagai model eksponensial, sering dipergunakan
untuk menentukan biaya pabrik dan peralatan industri. Metode ini menyatakan
bahwa biaya bervariasi terhadap jumlah pangkat dari perubahan kapasitas atau
ukuran.
(3)
dimana
CA =
biaya untuk pabrik A
CB =
biaya untuk pabrik B
SA =
ukuran pabrik A
SB =
ukuran pabrik B
X =
faktor kapasitas-biaya untuk menunjukkan ekonomi skala
b. Pembelajaran
dan Perbaikan
Suatu kurva
pembelajaran merupakan model matematis yang menjelaskan fenomena dari efisiensi
pekerja yang bertambah dan kinerja organisasi yang diperbaiki dengan produksi
repetitif dari barang atau jasa. Kurva pembelajaran kadang disebut sebagai
kurva pengalaman atau fungsi proses manufaktur. Sebagai contoh, efek kurva
pembelajaran dapat dipergunakan dalam memperkirakan jam-jam professional yang
dihabiskan oleh staf engineering untuk menyelesaikan desain rinci berurutan
dalam famili produk, sebagaimana perkiraan jam-jam tenaga kerja diperlukan
untuk merakit mobil.
Konsep dasar dari kurva pembelajaran adalah beberapa sumber-sumber input (misalnya biaya energi, jam-jam tenaga kerja, biaya material, jam-jam engineering) berkurang pada tiap output dasar satuan sebagai jumlah satuan yang dihasilkan. Kebanyakan kurva pembelajaran didasarkan pada asumsi bahwa pengurangan persentase yang terjadi akan membuat jumlah satuan-satuan yang dihasilkan menjadi dua kali lipatnya. Sebagai contoh, jika 100 jam tenaga kerja diperlukan untuk menghasilkan satuan output pertama dan diasumsikan kurva pembelajaran 90% maka 100 (0,9) = 90 jam kerja akan diperlukan menghasilkan unit kedua. Hal serupa, 100 (0,9)2 = 81 jam kerja akan diperlukan untuk menghasilkan unit keempat, dan seterusnya. Sehingga, kurva pengetahuan 90% akan menghasilkan pengurangan 10% dalam jam-jam tenaga kerja tiap kali kuantitas produksi dilipatduakan.
Konsep dasar dari kurva pembelajaran adalah beberapa sumber-sumber input (misalnya biaya energi, jam-jam tenaga kerja, biaya material, jam-jam engineering) berkurang pada tiap output dasar satuan sebagai jumlah satuan yang dihasilkan. Kebanyakan kurva pembelajaran didasarkan pada asumsi bahwa pengurangan persentase yang terjadi akan membuat jumlah satuan-satuan yang dihasilkan menjadi dua kali lipatnya. Sebagai contoh, jika 100 jam tenaga kerja diperlukan untuk menghasilkan satuan output pertama dan diasumsikan kurva pembelajaran 90% maka 100 (0,9) = 90 jam kerja akan diperlukan menghasilkan unit kedua. Hal serupa, 100 (0,9)2 = 81 jam kerja akan diperlukan untuk menghasilkan unit keempat, dan seterusnya. Sehingga, kurva pengetahuan 90% akan menghasilkan pengurangan 10% dalam jam-jam tenaga kerja tiap kali kuantitas produksi dilipatduakan.
Asumsi dari pengurangan
persentase dengan jumlah konstan dari sumber input yang dipergunakan (per
satuan output) tiap waktu jumlah satuan output dilipatduakan dapat dipergunakan
untuk mengembangkan model matematik sebagai fungsi pembelajaran (perbaikan).
Jika,
u =
jumlah satuan output
Zu =
jumlah satuan sumber input yang diperlukan untuk menghasilkan jumlah satuan
output u
k =
jumlah satuan sumber input yang diperlukan untuk menghasilkan satuan output
pertama
s =
parameter koefisien arah kurva pembelajaran yang dinyatakan sebagai pecahan
desimal (untuk kurva pembelajaran, s = 0,9)
2.3.
Biaya-biaya produk total Perkiraan Terpilih
Pabrikan selalu
dihadapkan dengan masalah pembuatan produk yang dapat dijual pada harga yang
kompetitif sehingga mereka dapat membuat keuntungan yang layak. Harga dari
produk mereka didasarkan pada biaya keseluruhan untuk membuat barang ditambah
keuntungan.
Biaya produk dapat diklasifikasikan secara langsung atau tidak langsung. Biaya langsung secara mudah ditentukan ditetapkan untuk produk yang khusus, sedangkan biaya tidak langsung tidaklah secara mudah dialokasikan untuk produk tertentu.
Biaya-biaya manufaktur mempunyai hubungan langsung terhadap volume produksi di mana mereka dapat tetap, variabel, atau variabel langkah. Secara umum, biaya administratif adalah tetap dengan tanpa memperhatikan volume, biaya material bervariasi secara langsung dengan volume, dan biaya peralatan merupakn fungsi langkah dari tingkat produksi.
Biaya primer daalm kategori pengeluaran manufaktur termasuk engineering dan desain, pengembangan biaya, perkakas, tenaga kerja pabrik, material, supervisi, kontrol kualitas, keandalan dan testing, pengemasan, biaya tambahan pabrik, umum dan administratif, distribusi dan pemasaran, keuangan, pajak, dan asuransi.
Suatu perkiraan yang rinci diperlukan. Sehingga, kita memerlukan gambar, spesifikasi, skedul produksi, catatan historis dari biaya tenaga kerja perusahaan, tagihan untuk material dan rencana proses. Rencana proses menjelaskan seluruh operasi yang harus dilakukan untuk produk dan jam-jam tenaga kerja ikut dilibatkan.
Biaya produk dapat diklasifikasikan secara langsung atau tidak langsung. Biaya langsung secara mudah ditentukan ditetapkan untuk produk yang khusus, sedangkan biaya tidak langsung tidaklah secara mudah dialokasikan untuk produk tertentu.
Biaya-biaya manufaktur mempunyai hubungan langsung terhadap volume produksi di mana mereka dapat tetap, variabel, atau variabel langkah. Secara umum, biaya administratif adalah tetap dengan tanpa memperhatikan volume, biaya material bervariasi secara langsung dengan volume, dan biaya peralatan merupakn fungsi langkah dari tingkat produksi.
Biaya primer daalm kategori pengeluaran manufaktur termasuk engineering dan desain, pengembangan biaya, perkakas, tenaga kerja pabrik, material, supervisi, kontrol kualitas, keandalan dan testing, pengemasan, biaya tambahan pabrik, umum dan administratif, distribusi dan pemasaran, keuangan, pajak, dan asuransi.
Suatu perkiraan yang rinci diperlukan. Sehingga, kita memerlukan gambar, spesifikasi, skedul produksi, catatan historis dari biaya tenaga kerja perusahaan, tagihan untuk material dan rencana proses. Rencana proses menjelaskan seluruh operasi yang harus dilakukan untuk produk dan jam-jam tenaga kerja ikut dilibatkan.
2.4.
Biaya- biaya Produk total Perkiraan dan Harga
penjualan
Biaya engineering dan
desain terdiri dari desain, analisis dan gambar, bersama dengan biaya-biaya
lainnya seperti reproduksi. Biaya engineering dapat dialokasikan terhadap
produk dengan dasar berapa banyak jam kerja engineering yang dilibatkan.
Tipe-tipe biaya major lainnya yang harus diperkirakan adalah sebagai berikut:
- Biaya-biaya perkakas, yang terdiri dari perawatan dan perbaikan ditambah biaya dari tiap peralatan baru.
- Biaya tenaga kerja manufaktur, yang ditentukan dari data standar, catatan historis, atau departemen akunting.
- Biaya-biaya material, yang didapat dari catatan historis, ketetapan penjual dan tagihan material.
- Kelebihan bahan buangan harus dimasukkan.
- Supervisi, yang merupakan biaya tetap berdasarkan gaji dari karyawan supervisor.
- Biaya tambahan pabrik, yang termasuk utilitas, perawatan, dan perbaikan.
Terdapat bermacam-macam metode yang dipergunakan untuk mengalokasikan biaya tambahan, seperti pembagian terhadap dollar tenaga kerja langsung, atau jam-jam tenaga kerja langsung, atau jam-jam mesin.
-Biaya administratif, yang seringkali dimasukkan dalam biaya tambahan pabrik (atau pokok).
- Biaya-biaya perkakas, yang terdiri dari perawatan dan perbaikan ditambah biaya dari tiap peralatan baru.
- Biaya tenaga kerja manufaktur, yang ditentukan dari data standar, catatan historis, atau departemen akunting.
- Biaya-biaya material, yang didapat dari catatan historis, ketetapan penjual dan tagihan material.
- Kelebihan bahan buangan harus dimasukkan.
- Supervisi, yang merupakan biaya tetap berdasarkan gaji dari karyawan supervisor.
- Biaya tambahan pabrik, yang termasuk utilitas, perawatan, dan perbaikan.
Terdapat bermacam-macam metode yang dipergunakan untuk mengalokasikan biaya tambahan, seperti pembagian terhadap dollar tenaga kerja langsung, atau jam-jam tenaga kerja langsung, atau jam-jam mesin.
-Biaya administratif, yang seringkali dimasukkan dalam biaya tambahan pabrik (atau pokok).
Contoh Perkiraan Biaya Manufaktur
Secara tipikal, biaya-biaya tenaga kerja langsung diperkirakan melalui teknik satuan. Rencana proses manufaktur dipergunakan untuk memperkirakan jumlah total dari jam-jam tenaga kerja langsung yang diperlukan per satuan output. Besaran ini kemudian dikalikan dengan rata-rata tenaga kerja komposit untuk mendapatkan biaya tenaga kerja langsung total.
Biaya-biaya tenaga kerja tidak langsung seringkali dialokasikan terhadap produk-produk individual dengan mempergunakan perkiraan faktor. Perkiraan-perkiraan didapat dengan pernyataan biaya sebagai persentase dari biaya lainnya.
· Pembiayaan Desain dan Sasaran
Secara tipikal, firma-firma Amerika menentukan perkiraan awal dari harga jual produk baru menggunakan pendekatan dari bawah ke atas yang telah dijelaskan dalam bagian sebelum ini. Yaitu, harga jual perkiraan didapat dengan mengakumulasi biaya-biaya tetap dan variabel dan kemudian menambahkan batas keuntungan yang adalah persentase dari biaya total. Proses ini seringkali diistilahkan sebagai desain untuk harga. Harga jual yang diperkirakan kemudian dipergunakan departemen pemasaran untuk menentukan apakah produk baru dapat dijual atau tidak.
Sebaliknya, firma-firma Jepang menerapkan konsep pembiayaan sasaran yang merupakan pendekatan dari atas ke bawah. Fokus dari pembiayaan sasaran adalah “berapa sebaiknya biaya produk” selain dari “berapa biaya produk”.
Proses desain engineering pendahuluan diawali secara bersama dengan penentuan biaya sasaran dan mempergunakan perkakas konvensional seperti struktur perincian kerja dan perkiraan biaya untuk mempersiapkan proyeksi biaya manufaktur total dari bawah ke atas. Biaya manufaktur total menyatakan suatu penaksiran awal dari berapa biaya firma untuk desain dan pembuatan produk yang dipertimbangkan. Biaya manufaktur total kemudian dibandingkan terhadap biaya sasaran dari atas ke bawah. Jika biaya manufaktur total melebihi biaya sasaran, maka desain harus balik kembali ke engineering untuk membandingkan nilai dan fungsi desain dan berusaha mengurangi biaya desain. Proses iteratif ini merupakan kunci yang menunjukkan prosedur desain untuk biaya. Jika biaya manufaktur total dapat dibuat lebih sedikit dibandingkan biaya sasaran, proses desain berlanjut sampai desain terinci, berpuncak dalam desain akhir untuk diproduksi. Jika biaya manufaktur total tidak dapat dikurangi ke biaya sasaran, firma akan mempertimbangkan secara serius untuk mengabaikan produk.
2.5.
Perkiraan arus Kas untuk Proyek Kecil
Cash flow (aliran kas)
merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari
aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari
aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa
saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu
selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami
dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara
sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :
fungsi likuiditas,
yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat
dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
fungsi anti inflasi,
dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa
datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
capital growth, dana
yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu
relatif panjang
Aliran kas yang berhubungan
dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok :
Aliran kas awal
(Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran
untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan
dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow).
Aliran kas operasional
(Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan
operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab
itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran
kas keluar (cash out flow).
Aliran kas akhir
(Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa
proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu
penjualan peralatan proyek.
Cash flow mempunyai
beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;
a) Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang bersifat tunai.
b) Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c) Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya
a) Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang bersifat tunai.
b) Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c) Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya
C. Adapun kegunaan
dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi
beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya..
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya..
Langkah-Langkah
Penyusunan
Ada empat langka dalam
penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
METODA CASH FLOW
Operational Cash
Flow (Aliran Kas Operasional)
Aliran Kas Operasional
meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan secara riil yang berkaitan
dengan kegiatan operasi. Operational Cash In Flow (OCIF) meliputi
penerimaan hasil penjualan tunai, hasil pengumpulan piutang,dan penerimaan laba
perusahaan. Sedangkan Operational Cash Out Flow (OCOF) meliputi
biaya-biaya produksi dan biaya-biaya operasi perusahaan. Biaya produksi terdiri
atas pembelian bahan baku dan bahan penolong, biaya upah pekerja langsung, dan
biaya overhead pabrik (biaya produksi tak langsung); termasuk
pembayaran hutang kepada pemasok bahan. Biaya operasi meliputi biaya
administrasi dan umum, seperti biaya gaji pimpinan dan karyawan, biaya rekening
listrik, telepon, air (PAM), biaya pemasaran, serta biaya pajak.
Financial Cash
Flow (Aliran Kas Pendanaan)
Aliran Kas Pendanaan
meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan yang berkaitan dengan
kegiatan pendanaan. Financial Cash In Flow (FCIF), meliputi
penerimaan modal, baik dari sumber modal sendiri maupun dari sumber modal asing
berupa pinjaman atau kredit bank. Sedangkan Financial Cash Out Flow (FCOF)
meliputi biaya-biaya yang timbul karena adanya tambahan modal. Biaya modal
tersebut dapat berupa pembagian keuntungan kepada para pemilik modal sendiri
(dividen atas saham), dan berupa biaya bunga yang harus dibayarkan kepada bank
atas kredit yang kita terima.
Metoda pencatatan
Aliran Kas Pendanaan ini pada dasarnya sama saja dengan metoda pencatatan pada
Aliran Kas Operasional. Namun mengingat bahwa aliran kas pendanaan ini bersifat
periodik (tidak setiap hari terjadi transaksi), pencatatannya dalam perioda
bulanan atau bahkan tahunan, bukan harian.
Investment Cash
Flow (Aliran Kas Investasi)
Aliran Kas Pendanaan
meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan yang berkaitan dengan
kegiatan Investasi. Investment Cash In Flow (ICIF), meliputi
penerimaan yang berasal dari aktivitas investasi perusahaan pada aktiva tetap
dan investasi pada surat-surat berharga, seperti penerimaan berupa dividen atas
saham, bunga (kupon) atas obligasi, dan capital gain atas penjualan
aktiva tetap dan penjualan saham. Sedangkan Investment Cash Out Flow (OCOF)
meliputi sejumlah dana yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli aktiva
tetap dan surat-surat berharga, seperti saham dan obligasi.
Metoda pencatatan
Aliran Kas Pendanaan ini pada dasarnya sama saja dengan metoda pencatatan pada
Aliran Kas Operasional dan Aliran Kas Pendanaan. Mengingat bahwa transaksi investasi
ini tidak dilakukan oleh perusahaan secara harian, maka perioda penca-tatannya
adalah bulanan dan tahunan.
Setelah anda melakukan
pencatatan aliran kas perusahaan secara bulanan kemudian catatan-catatan
tersebut dikompilasi menjadi catatan aliran kas tahunan, berbentuk Cash Flow
Statement perusahaan (sederhana). Masing-masing laporan aliran kas tersebut
diklasi-fikasi sesuai dengan fungsinya menjadi Laporan Aliran Kas Operasional,
Laporan Aliran Kas Pen-danaan, dan Laporan Aliran Kas Investasi. Laporan Aliran
Kas sederhana semacam ini lebih tepat digunakan pada pencatatan keuangan usaha
kecil.
Mengingat bahwa metoda
ini, sesuai dengan namanya Metoda Cash Flow (arus kas tunai), maka
metoda ini memiliki kelebihan dalam hal kejelasan jumlah penerimaan dan
pengeluaran antara yang terdapat di catatan dan keadaan nyatanya (jumlah uang
tunai sesungguhnya). Namun demikian, metoda ini juga memiliki kelemahan.
Kelemahan metoda ini
adalah hanyalah pada tidak tersedianya catatan mengenai transaksi hutang dan
piutang. Pemecahannya adalah dengan menyediakan catatan khusus mengenai
transaksi yang yang bersifat kredit, baik pembelian secara kredit maupun
penjualan secara kredit. Catatan ini kita namakan Catatan Pembantu: Piutang dan
Hutang.
PENYUSUNAN ALIRAN
CASH FLOW
Kemampuan untuk
mendapatkan keuntungan (profitabilitas) suatu kegitan usaha ditentukan oleh
aliran dana (cash flow) yang dapat dihasilkan kegiatan tersebut. Sedangkan
profitabilitas suatu rencana investasi ditentukan oleh perkiraan aliran
dananya. Aliran dana itu sendiri menyatakan jumlah serta saat diterimanya
pemasukan tunai (cash income) dan jumlah serta saat dikeluarkaanya biaya tunai
(cash cost) suatu rencana investasi atau suatu kegiatan usaha.
Aliran dana disusun
dengan mempertimbangkan semua elemen pemasukan tunai (cash income) dan semua
elemen biaya tunai (cast cost) pada setiap periode selama umur investasi
tersebut. Biaya tunai yang dimaksud adalah meliputi semua transaksi baik berupa
biaya yang dikeluarkan secara tunai maupun pengeluaran tunai dalam bentuk
investasi (meningkatkan aktiva). Pengertian ini diperlukan untuk membedakaanya
dengan biaya non-cash (book cost). Yang tidak mempengaruhi nilai tunai dan
aktiva perusahaan.sedangkan pemasukan tunai adalah semua pendapatan yang
dihasilkan dan dikumpulkan secara tunai atau pendapatan yang meningkatkan
rekening tagihan (account receivable)
Dalam menyusun Cash
Flow, ada beberapa prinsip yang harus diketahui terlebih dahulu yaitu: Cash
Flow disusun dengan basis tunai (Cash Basis).
Hal ini berbeda dengan
penyusunan Laporan Keuangan yang umumnya menggunakan Accrual Basis. Pada Cash
Basis:
Pendapatan diakui pada
saat uang tunai diterima, bukan pada saat penjualan dilakukan.
Biaya-biaya diakui pada
saat uang tunai dikeluarkan, bukan pada saat biaya timbul.
Sedangkan pada Accrual
Basis, pendapatan dan biaya diakui pada saat kejadian, dan hal tersebut belum
tentu sama dengan waktu terjadi perpindahan uang tunai.
2.6.
Pengembangan
Arus Kas
Arus kas secara formal
digunakan untuk memperlihatkan penerimaan dan pengeluaran dari uang yang akan
digunakan untuk proyek. Hal ini bisa dikerjakan dengan menggunakan tabel /
diagram arus kas.
End of Year
|
Receipts /
Disbursements
|
0
|
-$ 15,000
|
1
|
$5,000
|
2
|
$5,000
|
3
|
$5,000
|
4
|
$7,000
|
Tabel Arus kas
Diagram Arus kas
Tabel dan diagram arus
kas juga menggambarkan tipe arus kas itu sendiri, contohnya untuk pengeluaran
pada periode ke-0 bisa merupakan investasi awal, biaya konstruksi dan lain-lain
dan untuk cash flow diakhir tahun bisa termasuk nilai sisa yakni nilai dari
suatu peralatan atau fasilitas yang dapat dijual pada akhir dari proyek.
Berikut notasi yang
digunakan dalam rumus-rumus perhitungan bunga majemuk:
i = tingkat bunga
efektif per periode bunga
n = banyaknya periode
pemajemukan
P = banyaknya uang saat
ini
F = banyaknya uang dimasa
datang
A = arus-arus kas pada akhir
periode dalam suatu deretan seragam yang
berlanjut sampai
sejumlah periode tertentu, yang mulai pada akhir periode pertama dan
terus hingga periode terakhir.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar