Konsep-Konsep Biaya dan Lingkungan Ekonomi

1.1.   Pendekatan Terintegrasi

Pendekatan terintegrasi digunakan untuk mengembangkan arus kas netto untuk altenatif proyek terpilih. Kita akan mempergunakan istilah proyek menurut pekerjaan yang merupakan subjek analisis. Pendekatan terintegrasi ini termasuk tiga komponen dasar,yaitu:
1.      Struktur Perincian Kerja (WBS = Work Breakdown Structure). WBS merupakan teknik untuk mendefinisikar secara eksplisit, pada tingkat kesuksesan yang rinci, elemen-elemen kerja proyek dan hubungan-hubungan antar mereka (kadang-kadang disebut struktur elemen kerja).
2.      Struktur biaya dan penghasilan (klasifikasi). Penggambaran kategori dan elemen biaya dan penghasilan yang akan diperkirakan dalam mengembangan arus kas.
3.      Teknik-teknik perkiraan (model). Model-model matematik terseleksi dipergunakan untuk memperkirakan biaya dan penghasilan mendatang selama periode analisis.
Ketiga komponen dasar tersebut, bersama dengan langkah-langkah prosedural terintegrasi, memberikan pendekatan terorganisasi untuk mengembangkan arus kas untuk alternatif-alternatif.
Pendekatan integrasikan dimulai dengan deskripsi proyek dalam istilah WBS. Proyek WBS dipergunakan untuk menjelaskan proyek dan tiap karakteristik lainnya yang direfleksikan dalam biaya dan penghasilan akan datang yang diperkirakan untuk alternatif tersebut (arus kas netto). Untuk memperkirakan biaya dan penghasilan akan datang untuk suatu alternatif, perspektif (sudut pandang) dari arus kas haruslah disusun. Selain itu, kita juga harus mendefinisikan garis dasar perkiraan dan periode analisis. Pada umumnya, arus kas dikembangkan dari sudut pandang si pemilik modal.
Arus kas netto untuk suatu alternatif menyatakan apa yang diperkirakan terjadi pada biaya dan penghasilan mendatang dari sudut pandang yang dipergunakan. Kemudian, perubahan yang diperkirakan dalam biaya dan penghasilan tersebut dihubungkan dengan alternatif yang relatif terhadap garis dasar secara konsisten juga dipergunakan untuk seluruh alternatif yang akan diperbandingkan. Garis dasar ini dapat didefinisikan dan diaplikasikan dalam 2 cara, yaitu :
1.      Cara pertama adalah dengan pendekatan penghasilan dan biaya total. Maksudnya adalah alternatif tanpa perubahan dimasukkan secara eksplisit dalam kumpulan alternatif dan biaya-biaya serta penghasilan-penghasilan total. Jika ketika pendekatan garis dasar biaya dan penghasilan total dipergunakan, maka arus kas netto untuk alternatif tanpa perubahan menyatakan biaya-biaya dan penghasilan-penghasilan yang diproyeksikan dari alternatif terpilih lainnya yang diperkirakan.
2.      Cara kedua adalah dengan pendekatan differensial. Pada pendekatan ini, arus kas untuk alternatif tanpa perubahan didefinisikan sebagai nol, baik merupakan salah satu atau tidak dari alternatif-alternatif yang dipilih. Arus kas untuk tiap alternatif terpilih lainnya kemudian menyatakan perubahan-perubahan yang diperkirakan dalam biaya dan perhasilan relatif terhadap keadaan sekarang.
Jika pendekatan garis dasar perkiraan yang digunakan dalam kajian, maka pendekatan itulah yang harus digunakan secara konsisten untuk seluruh alternatif. Kesalah yang sering dilakukan adalah kesalahan mempergunakan kedua definisi garis dasar ketika mengembangkan arus kas individual. Contohnya adalah pendekatan penghasilan dan biaya total yang seharusnya dipergunakan pada biaya perawatan perkiraan untuk alternatif yang tak berubah, tetapi pada alternatif lainnya, biaya-biaya ini seharusnya diperkirakan dengan mempergunakan perbedaan-perbedaan dari operasi-operasi saat ini.

2.2.   Teknik-teknik perkiraan Terpilih

Teknik-teknik perkiraan yang didiskusikan dalam bagian ini dapat dipergunakan untuk perkiraan orde besar dan beberapa perkiraan setengah rinci atau rencana anggaran. Teknik-teknik ini sangat berguna dalam seleksi awal dari alternatif-alternatif yang layak untuk analsis lebih lanjut dalam fasa desain konseptual atau pendahuluan dari suatu proyek. Seringkali, model-model ini dapat dipergunakan dalam fasa desain rinci dari suatu proyek untuk mengurangi jumlah perkiraan teknis berdasarkan pada ongkos material, biaya-biaya standard an informasi rinci lainnya. Teknik-teknik perkiraan terpilih yang akan dibahas adalah teknik indeks, teknik satuan, teknik faktor, dan hubungan-hubungan perkiraan.


2.2.1 Indeks
Biaya dan harga bervariasi terhadap waktu dengan sejumlah alasan, termasuk kemajuan teknologi, tersedianya tenaga kerja dan material serta inflasi. Indeks merupakan bilangan tak berdimensi yang menunjukkan berapa biaya yang berubah terhadap waktu dengan basis tahun dasar. Indeks memberikan cara yang tepat untuk mengembangkan perkiraan biaya dan harga sekarang serta akan datang dari data yang tersedia.
                                                                      (1)
di mana
k          = tahun referensi dimana biaya dan harga barang diketahui
n          = tahun dimana biaya atau harga diperkirakan (n>k)
Cn           = biaya atau harga yang diperkirakan dari barang dalam tahun n
Ck           = biaya atau harga barang dalam tahun referensi k
Persamaan tersebut juga dinyatakan sebagai teknik rasio dari biaya dan harga perbaruan. Pada teknik ini, biaya dan harga penjualan potensial suatu barang dapat diambil dari data terdahulu dengan tahun dasar khusus dan diperbarui dengan satu indeks. Konsep ini dapat diaplikasikan pada tingkat lebih rendah WBS untuk memperikirakan biaya peralatan, material, dan tenaga kerja, sama halnya pada tingkat atas WBS untuk memperkirakan biaya proyek total dari fasilitas baru, jembatan, dan sebagainya.


2.2.2 Teknik Satuan
Teknik satuan meliputi pemakaian ”faktor per satuan” yang dapat diperkirakan secara efektif, contohnya adalah biaya modal dari pembangkit per kilowatt kapasitas, penghasilan per mil, biaya perawatan per jam, dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut jika dikalikan dengan satuan yang tepat akan memberikan perkiraan total dari biaya, penghematan atau penghasilan.


2.2.3 Teknik Faktor
Teknik faktor merupakan perluasan dari metode satuan, dalam strategi pembagian dasar, dimana satu penjumlahan produk dari beberapa kuantitas atau komponen dan menambahkannya untuk tiap komponen yang diperkirakan secara langsung adalah,                                                       
dimana;
C         = biaya yang diperkirakan
Cd        = biaya dari komponen terseleksi d yang diperkirakan secara langsung
fm            = biaya per satuan komponen m
Um          = jumlah satuan komponen m
Teknik faktor sangat berguna ketika kekompleksan dari situasi perkiraan tidak memerlukan WBS tetapi beberapa bagian berbeda dilibatkan.

2.2.4 Hubungan-hubungan Perkiraan
Hubungan-hubungan perkiraan biaya dan harga merupakan model matematis yang menjelaskan biaya suatu barang (misalnya produk, barang, atau aktivitas) sebagai fungsi dari satu atau lebih variabel bebas. Bermacam-macam teknik statistik atau matematis lainnya dipergunakan untuk mengembangkan hubungan-hubungan perkiraan. Model regresi linear sederhana dan regresi linear kelipatan yang merupakan standar metode statistik untuk memperkirakan nilai variabel terikat sebagai fungsi dari satu atau lebih variabel bebas.
a.Teknik Ukuran-Pangkat
Teknik ukuran pangkat, yang seringkali dinyatakan sebagai model eksponensial, sering dipergunakan untuk menentukan biaya pabrik dan peralatan industri. Metode ini menyatakan bahwa biaya bervariasi terhadap jumlah pangkat dari perubahan kapasitas atau ukuran.
                                                                 (3)
dimana
CA        = biaya untuk pabrik A
CB          = biaya untuk pabrik B
SA           = ukuran pabrik A
SB         = ukuran pabrik B
X          = faktor kapasitas-biaya untuk menunjukkan ekonomi skala


b. Pembelajaran dan Perbaikan
Suatu kurva pembelajaran merupakan model matematis yang menjelaskan fenomena dari efisiensi pekerja yang bertambah dan kinerja organisasi yang diperbaiki dengan produksi repetitif dari barang atau jasa. Kurva pembelajaran kadang disebut sebagai kurva pengalaman atau fungsi proses manufaktur. Sebagai contoh, efek kurva pembelajaran dapat dipergunakan dalam memperkirakan jam-jam professional yang dihabiskan oleh staf engineering untuk menyelesaikan desain rinci berurutan dalam famili produk, sebagaimana perkiraan jam-jam tenaga kerja diperlukan untuk merakit mobil.
Konsep dasar dari kurva pembelajaran adalah beberapa sumber-sumber input (misalnya biaya energi, jam-jam tenaga kerja, biaya material, jam-jam engineering) berkurang pada tiap output dasar satuan sebagai jumlah satuan yang dihasilkan. Kebanyakan kurva pembelajaran didasarkan pada asumsi bahwa pengurangan persentase yang terjadi akan membuat jumlah satuan-satuan yang dihasilkan menjadi dua kali lipatnya. Sebagai contoh, jika 100 jam tenaga kerja diperlukan untuk menghasilkan satuan output pertama dan diasumsikan kurva pembelajaran 90% maka 100 (0,9) = 90 jam kerja akan diperlukan menghasilkan unit kedua. Hal serupa, 100 (0,9)2 = 81 jam kerja akan diperlukan untuk menghasilkan unit keempat, dan seterusnya. Sehingga, kurva pengetahuan 90% akan menghasilkan pengurangan 10% dalam jam-jam tenaga kerja tiap kali kuantitas produksi dilipatduakan.
Asumsi dari pengurangan persentase dengan jumlah konstan dari sumber input yang dipergunakan (per satuan output) tiap waktu jumlah satuan output dilipatduakan dapat dipergunakan untuk mengembangkan model matematik sebagai fungsi pembelajaran (perbaikan). Jika,
u      = jumlah satuan output
Zu      = jumlah satuan sumber input yang diperlukan untuk menghasilkan jumlah satuan output u
k      = jumlah satuan sumber input yang diperlukan untuk menghasilkan satuan output pertama
s       = parameter koefisien arah kurva pembelajaran yang dinyatakan sebagai pecahan desimal (untuk kurva pembelajaran, s = 0,9)
2.3.   Biaya-biaya produk total Perkiraan Terpilih

 Pabrikan selalu dihadapkan dengan masalah pembuatan produk yang dapat dijual pada harga yang kompetitif sehingga mereka dapat membuat keuntungan yang layak. Harga dari produk mereka didasarkan pada biaya keseluruhan untuk membuat barang ditambah keuntungan.
Biaya produk dapat diklasifikasikan secara langsung atau tidak langsung. Biaya langsung secara mudah ditentukan ditetapkan untuk produk yang khusus, sedangkan biaya tidak langsung tidaklah secara mudah dialokasikan untuk produk tertentu.
Biaya-biaya manufaktur mempunyai hubungan langsung terhadap volume produksi di mana mereka dapat tetap, variabel, atau variabel langkah. Secara umum, biaya administratif adalah tetap dengan tanpa memperhatikan volume, biaya material bervariasi secara langsung dengan volume, dan biaya peralatan merupakn fungsi langkah dari tingkat produksi.
Biaya primer daalm kategori pengeluaran manufaktur termasuk engineering dan desain, pengembangan biaya, perkakas, tenaga kerja pabrik, material, supervisi, kontrol kualitas, keandalan dan testing, pengemasan, biaya tambahan pabrik, umum dan administratif, distribusi dan pemasaran, keuangan, pajak, dan asuransi.
Suatu perkiraan yang rinci diperlukan. Sehingga, kita memerlukan gambar, spesifikasi, skedul produksi, catatan historis dari biaya tenaga kerja perusahaan, tagihan untuk material dan rencana proses. Rencana proses menjelaskan seluruh operasi yang harus dilakukan untuk produk dan jam-jam tenaga kerja ikut dilibatkan.

2.4.   Biaya- biaya Produk total Perkiraan dan Harga penjualan

Biaya engineering dan desain terdiri dari desain, analisis dan gambar, bersama dengan biaya-biaya lainnya seperti reproduksi. Biaya engineering dapat dialokasikan terhadap produk dengan dasar berapa banyak jam kerja engineering yang dilibatkan. Tipe-tipe biaya major lainnya yang harus diperkirakan adalah sebagai berikut:
- Biaya-biaya perkakas, yang terdiri dari perawatan dan perbaikan ditambah biaya dari tiap peralatan baru.
- Biaya tenaga kerja manufaktur, yang ditentukan dari data standar, catatan historis, atau departemen akunting.
- Biaya-biaya material, yang didapat dari catatan historis, ketetapan penjual dan tagihan material.
- Kelebihan bahan buangan harus dimasukkan.
- Supervisi, yang merupakan biaya tetap berdasarkan gaji dari karyawan supervisor.
- Biaya tambahan pabrik, yang termasuk utilitas, perawatan, dan perbaikan.
Terdapat bermacam-macam metode yang dipergunakan untuk mengalokasikan biaya tambahan, seperti pembagian terhadap dollar tenaga kerja langsung, atau jam-jam tenaga kerja langsung, atau jam-jam mesin.
-Biaya administratif, yang seringkali dimasukkan dalam biaya tambahan pabrik (atau pokok).

    Contoh Perkiraan Biaya Manufaktur
Secara tipikal, biaya-biaya tenaga kerja langsung diperkirakan melalui teknik satuan. Rencana proses manufaktur dipergunakan untuk memperkirakan jumlah total dari jam-jam tenaga kerja langsung yang diperlukan per satuan output. Besaran ini kemudian dikalikan dengan rata-rata tenaga kerja komposit untuk mendapatkan biaya tenaga kerja langsung total.
Biaya-biaya tenaga kerja tidak langsung seringkali dialokasikan terhadap produk-produk individual dengan mempergunakan perkiraan faktor. Perkiraan-perkiraan didapat dengan pernyataan biaya sebagai persentase dari biaya lainnya.
· Pembiayaan Desain dan Sasaran
Secara tipikal, firma-firma Amerika menentukan perkiraan awal dari harga jual produk baru menggunakan pendekatan dari bawah ke atas yang telah dijelaskan dalam bagian sebelum ini. Yaitu, harga jual perkiraan didapat dengan mengakumulasi biaya-biaya tetap dan variabel dan kemudian menambahkan batas keuntungan yang adalah persentase dari biaya total. Proses ini seringkali diistilahkan sebagai desain untuk harga. Harga jual yang diperkirakan kemudian dipergunakan departemen pemasaran untuk menentukan apakah produk baru dapat dijual atau tidak.
Sebaliknya, firma-firma Jepang menerapkan konsep pembiayaan sasaran yang merupakan pendekatan dari atas ke bawah. Fokus dari pembiayaan sasaran adalah “berapa sebaiknya biaya produk” selain dari “berapa biaya produk”.
Proses desain engineering pendahuluan diawali secara bersama dengan penentuan biaya sasaran dan mempergunakan perkakas konvensional seperti struktur perincian kerja dan perkiraan biaya untuk mempersiapkan proyeksi biaya manufaktur total dari bawah ke atas. Biaya manufaktur total menyatakan suatu penaksiran awal dari berapa biaya firma untuk desain dan pembuatan produk yang dipertimbangkan. Biaya manufaktur total kemudian dibandingkan terhadap biaya sasaran dari atas ke bawah. Jika biaya manufaktur total melebihi biaya sasaran, maka desain harus balik kembali ke engineering untuk membandingkan nilai dan fungsi desain dan berusaha mengurangi biaya desain. Proses iteratif ini merupakan kunci yang menunjukkan prosedur desain untuk biaya. Jika biaya manufaktur total dapat dibuat lebih sedikit dibandingkan biaya sasaran, proses desain berlanjut sampai desain terinci, berpuncak dalam desain akhir untuk diproduksi. Jika biaya manufaktur total tidak dapat dikurangi ke biaya sasaran, firma akan mempertimbangkan secara serius untuk mengabaikan produk.

2.5.   Perkiraan arus Kas untuk Proyek Kecil

Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu :
fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok :
Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow).
Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
Cash flow mempunyai beberapa keterbatasan-keterbatasan antara lain;
a) Komposisi penerimaan dan pengeluaran yang dimasukan dalam cash flow hanya yang  bersifat tunai.
b) Perusahaan hanya berpusat pada target yang mungkin kurang fleksibel
c) Apabila terdapat perubahan pada situasi internal maupun eksternal dari perusahaan yang dapat mempengaruhi estimasi arus kas masuk dan keluar yang seharusnya diperhatikan, maka akan terhambat karena manager hanya akan terfokus pada budget kas misalnya; kondisi ekonomi yang kurang stabil, terlambatnya customer dalam memenuhi kewajibanya
C. Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat berguna bagi beberapa pihak terutama manajement. Diantaranya:
1) Memberikan seluruh rencana penerimaan kas yang berhubungan dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi yang menyebabkan perubahan kas.
2) Sebagian dasar untuk menaksir kebutuhan dana untuk masa yang akan datang dan memperkirakan jangka waktu pengembalian kredit.
3) Membantu menager untuk mengambil keputusan kebijakan financial.
4) Untuk kreditur dapat melihat kemampuan perusahaan untuk membayar kredit yang diberikan kepadanya..
Langkah-Langkah Penyusunan
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.

METODA CASH FLOW
Operational Cash Flow (Aliran Kas Operasional)
Aliran Kas Operasional meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan secara riil yang berkaitan dengan kegiatan operasi. Operational Cash In Flow (OCIF) meliputi penerimaan hasil penjualan tunai, hasil pengumpulan piutang,dan penerimaan laba perusahaan. Sedangkan Operational Cash Out Flow (OCOF) meliputi biaya-biaya produksi dan biaya-biaya operasi perusahaan. Biaya produksi terdiri atas pembelian bahan baku dan bahan penolong, biaya upah pekerja langsung, dan biaya overhead pabrik (biaya produksi tak langsung); termasuk pembayaran hutang kepada pemasok bahan. Biaya operasi meliputi biaya administrasi dan umum, seperti biaya gaji pimpinan dan karyawan, biaya rekening listrik, telepon, air (PAM), biaya pemasaran, serta biaya pajak.
Financial Cash Flow (Aliran Kas Pendanaan)
Aliran Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan pendanaan. Financial Cash In Flow (FCIF), meliputi penerimaan modal, baik dari sumber modal sendiri maupun dari sumber modal asing berupa pinjaman atau kredit bank. Sedangkan Financial Cash Out Flow (FCOF) meliputi biaya-biaya yang timbul karena adanya tambahan modal. Biaya modal tersebut dapat berupa pembagian keuntungan kepada para pemilik modal sendiri (dividen atas saham), dan berupa biaya bunga yang harus dibayarkan kepada bank atas kredit yang kita terima.
Metoda pencatatan Aliran Kas Pendanaan ini pada dasarnya sama saja dengan metoda pencatatan pada Aliran Kas Operasional. Namun mengingat bahwa aliran kas pendanaan ini bersifat periodik (tidak setiap hari terjadi transaksi), pencatatannya dalam perioda bulanan atau bahkan tahunan, bukan harian.
Investment Cash Flow (Aliran Kas Investasi)
Aliran Kas Pendanaan meliputi penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan Investasi. Investment Cash In Flow (ICIF), meliputi penerimaan yang berasal dari aktivitas investasi perusahaan pada aktiva tetap dan investasi pada surat-surat berharga, seperti penerimaan berupa dividen atas saham, bunga (kupon) atas obligasi, dan capital gain atas penjualan aktiva tetap dan penjualan saham. Sedangkan Investment Cash Out Flow (OCOF) meliputi sejumlah dana yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli aktiva tetap dan surat-surat berharga, seperti saham dan obligasi.
Metoda pencatatan Aliran Kas Pendanaan ini pada dasarnya sama saja dengan metoda pencatatan pada Aliran Kas Operasional dan Aliran Kas Pendanaan. Mengingat bahwa transaksi investasi ini tidak dilakukan oleh perusahaan secara harian, maka perioda penca-tatannya adalah bulanan dan tahunan.
Setelah anda melakukan pencatatan aliran kas perusahaan secara bulanan kemudian catatan-catatan tersebut dikompilasi menjadi catatan aliran kas tahunan, berbentuk Cash Flow Statement perusahaan (sederhana). Masing-masing laporan aliran kas tersebut diklasi-fikasi sesuai dengan fungsinya menjadi Laporan Aliran Kas Operasional, Laporan Aliran Kas Pen-danaan, dan Laporan Aliran Kas Investasi. Laporan Aliran Kas sederhana semacam ini lebih tepat digunakan pada pencatatan keuangan usaha kecil.
Mengingat bahwa metoda ini, sesuai dengan namanya Metoda Cash Flow (arus kas tunai), maka metoda ini memiliki kelebihan dalam hal kejelasan jumlah penerimaan dan pengeluaran antara yang terdapat di catatan dan keadaan nyatanya (jumlah uang tunai sesungguhnya). Namun demikian, metoda ini juga memiliki kelemahan.
Kelemahan metoda ini adalah hanyalah pada tidak tersedianya catatan mengenai transaksi hutang dan piutang. Pemecahannya adalah dengan menyediakan catatan khusus mengenai transaksi yang yang bersifat kredit, baik pembelian secara kredit maupun penjualan secara kredit. Catatan ini kita namakan Catatan Pembantu: Piutang dan Hutang.
 PENYUSUNAN ALIRAN CASH FLOW
Kemampuan untuk mendapatkan keuntungan (profitabilitas) suatu kegitan usaha ditentukan oleh aliran dana (cash flow) yang dapat dihasilkan kegiatan tersebut. Sedangkan profitabilitas suatu rencana investasi ditentukan oleh perkiraan aliran dananya. Aliran dana itu sendiri menyatakan jumlah serta saat diterimanya pemasukan tunai (cash income) dan jumlah serta saat dikeluarkaanya biaya tunai (cash cost) suatu rencana investasi atau suatu kegiatan usaha.
Aliran dana disusun dengan mempertimbangkan semua elemen pemasukan tunai (cash income) dan semua elemen biaya tunai (cast cost) pada setiap periode selama umur investasi tersebut. Biaya tunai yang dimaksud adalah meliputi semua transaksi baik berupa biaya yang dikeluarkan secara tunai maupun pengeluaran tunai dalam bentuk investasi (meningkatkan aktiva). Pengertian ini diperlukan untuk membedakaanya dengan biaya non-cash (book cost). Yang tidak mempengaruhi nilai tunai dan aktiva perusahaan.sedangkan pemasukan tunai adalah semua pendapatan yang dihasilkan dan dikumpulkan secara tunai atau pendapatan yang meningkatkan rekening tagihan (account receivable)
Dalam menyusun Cash Flow, ada beberapa prinsip yang harus diketahui terlebih dahulu yaitu: Cash Flow disusun dengan basis tunai (Cash Basis).
Hal ini berbeda dengan penyusunan Laporan Keuangan yang umumnya menggunakan Accrual Basis. Pada Cash Basis:
Pendapatan diakui pada saat uang tunai diterima, bukan pada saat penjualan dilakukan.
Biaya-biaya diakui pada saat uang tunai dikeluarkan, bukan pada saat biaya timbul.
Sedangkan pada Accrual Basis, pendapatan dan biaya diakui pada saat kejadian, dan hal tersebut belum tentu sama dengan waktu terjadi perpindahan uang tunai.

2.6.   Pengembangan Arus Kas

Arus kas secara formal digunakan untuk memperlihatkan penerimaan dan pengeluaran dari uang yang akan digunakan untuk proyek. Hal ini bisa dikerjakan dengan menggunakan tabel / diagram arus kas.

End of Year
Receipts / Disbursements
0
-$ 15,000
1
$5,000
2
$5,000
3
$5,000
4
$7,000
Tabel Arus kas

 Diagram Arus kas



Tabel dan diagram arus kas juga menggambarkan tipe arus kas itu sendiri, contohnya untuk pengeluaran pada periode ke-0 bisa merupakan investasi awal, biaya konstruksi dan lain-lain dan untuk cash flow diakhir tahun bisa termasuk nilai sisa yakni nilai dari suatu peralatan atau fasilitas yang dapat dijual pada akhir dari proyek.

Berikut notasi yang digunakan dalam rumus-rumus perhitungan bunga majemuk:
            i           = tingkat bunga efektif per periode bunga
            n          = banyaknya periode pemajemukan
            P          = banyaknya uang saat ini
            F          = banyaknya uang dimasa datang
            A         = arus-arus kas pada akhir periode dalam suatu deretan seragam yang
berlanjut sampai sejumlah periode tertentu,  yang mulai pada akhir periode pertama dan terus hingga periode terakhir.




Sumber :



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Smart Parking Counter Berbasis Arduino UNO

Pengenalan Ekonomi Teknik

MASALAH LINGKUNGAN DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI